Breaking

Poker Online Terbaik Indonesia

Rabu, 09 Agustus 2017

Pengalaman Ngentot Disemak - Semak

Poker Online Terpercaya


Saat itu saya barusan jadi mahasiswa semester satu satu perguruan tinggi computer populer di satu Kota. Semua mahasiswa baru saat itu diharuskan turut aktivitas Jambore serta Bakti Sosial yang diselenggarakan di satu areal perkemahan di daerah itu.

Pada hari yang ditetapkan, siang hari kami semuanya bersiap-siap di universitas terkasih, lalu selekasnya diberangkatkan dengan memakai sebagian truk bak terbuka. Sesudah meniti perjalanan kurang lebih tiga hingga empat jam, disebabkan ada satu diantara truk yang salah jalan hingga semuanya truk beda mesti diam menanti sesaat di satu tempat, pada akhirnya kami tiba ditempat maksud kami.

Hari telah mulai gelap. Kulihat seputar kami. Uh, seram juga. Situasi sunyi serta gelap, maklum di daerah pegunungan yang tidaklah terlalu banyak penduduknya. Yang terdengar cuma nada mesin diesel truk yang cukup berisik.

Pada akhirnya dengan konvoi truk satu persatu, kamu menuju tempat terbuka jadi tempat parkir truk-truk yang kami tumpangi itu. Telah tiba?, Belum juga! Kami masih tetap mesti jalan kaki sekali lagi sebagian jauh lewat jalan setapak untuk menjangkau tempat dimana kami juga akan membangun tenda-tenda kami.

Jam telah tunjukkan jam tujuh malam waktu kami masuk areal perkemahan. Wah! Nyatanya areal perkemahan telah diterangi oleh sebagian lampu sorot yang cukup besar kemampuannya, yang telah disediakan oleh tim panitia yang sudah mendahului kami kesana sehari terlebih dulu. Mereka juga sudah membangun dua buah MCK darurat. Satu spesial cewek serta satu spesial cowok.


Poker Online Terpercaya

Dengan badan sedikit letih karena perjalanan yang cukup jauh, kami juga membangun tenda semasing dengan tuntunan sebagian orang panitia. Satu tenda di isi oleh satu group yang terbagi dalam empat hingga lima orang. Cewek serta cowok pisahlah tenda. Tuturnya sich, takut berlangsung beberapa hal yg tidak dikehendaki! Saya memanglah sial, group saya semua terbagi dalam anak-anak yang belum juga saya kenal.

Saya memanglah orangnya pemalu serta agak penakut, hingga kurang cepat dalam bergaul. Sesudah makan malam serta sedikit saat istirahat, diselenggarakan briefing tentang jadwal aktivitas Jambaksos di hari-hari selanjutnya. Briefing berikut hanya satu acara yang diselenggarakan pada hari pertama itu.

Tengah ikuti briefing, mendadak saya terasa menginginkan pipis. Saya bebrapa sangsi untuk turun ke MCK yang dibangun di pinggir sungai yang mengalir dekat perkemahan kami. Saya yang memanglah basic penakut, urung ke MCK itu. Habis jalan kesana cukup jauh lagipula gelap sekali.

Sesaat untuk memohon dampingan salah seseorang panitia malu rasa-rasanya. Pada akhirnya saya putuskan pergi ke balik semak yang seputarnya sepi serta agak tersembunyi dan agak jauh dari kerumunan beberapa orang yang tengah ikuti briefing.

Ah.., Lega rasa-rasanya sesudah saya keluarkan semua isi kandung kemih saya. Mungkin saja bila ditampung di botol, 1/2 liter ada. Saya memanglah menahan pipis dari saat masih tetap di daerah Bogor waktu perjalanan menuju kemari. Terlebih didukung oleh dinginnya udara pegunungan disini hingga ke sumsum tulang.

“Hi hi hi hi.., Hei, ngapain kamu di situ?! ”

Terlihat dua orang panitia datang ke arah saya sembari cengengesan. Saya mengetahui mereka, yang satu namanya Alfa (bukanlah nama sesungguhnya), yang rambutnya sepundaknya sedikit kecoklatan, sedang yang rambutnya hitam pekat dipotong pendek yaitu Pratiwi (juga bukanlah nama sesungguhnya). Kedua-duanya tinggi badannya nyaris serupa.

Keduanya sama cantik serta keduanya sama sensual. Payudara merekapun termasuk juga memiliki ukuran besar serta membulat, dengan punya Pratiwi sedikit semakin besar daripada punya Alfa. Ini terlihat dari balik kaus oblong cukup ketat yang mereka gunakan. Mereka berdua yaitu anggota seksi P3K.

“Saya.., saya sekali lagi buang air, Kak”, jawab saya dengan takut-takut. Namun Alfa serta Pratiwi jadi mendekati serta melompat turun ke tempat persembunyian saya yang letaknya sedikit dibawah areal perkemahan itu.
“Kenapa kamu pipis disini, hah?, Bukannya kita telah miliki MCK sendiri disana? ”, bertanya Alfa.
“Habis, saya takut, Kak. ” Saya masukan penis saya serta saya naikkan kait retsleting celana saya. Alfa serta Pratiwi tertawa lihat perbuatan saya.
“Eit! Ini garasi janganlah ditutup dulu”, kata Pratiwi sembari meremas selangkangan saya. Ouch! Lalu tangannya buka kembali retsleting yang pernah saya tutup.
“Wow! Fa, saksikan, pacar tidak pakai celana dalam! ”, Saya memanglah tidak sering kenakan celana dalam apabila pergi ke mana-mana.


Poker Online Terpercaya

“Mana, Wi? Gue ingin lihat”, sahut Alfa mendekati selangkangan saya. Pratiwi berikan tempat pada Alfa. Alfa memasukkan tangan kanannya kedalam celah ritsluiting saya. Dia mengelus-ngelus senjata saya dengan tangannya yang hangat, buat saya mulai menggelinjang menahan nikmat.

“Wi, pacar belum juga disunat! Kamu sempat main serupa penis yang belum juga disunat? ”, Alfa keluarkan penis saya dari dalam sangkarnya. Pratiwi cuma mengangkat bahunya saja.
“Eh, Oom Suka. Ini hukuman kamu karna telah buang air asal-asalan! Saat ini kamu diam saja yah! ”, kata Alfa sedikit melotot.

Alfa yang merangsang mendekatkan penis saya ke mulutnya. Sebagian detik lalu mulutnya sudah asik melumat penis saya. Ah, penis saya itu makin mengeras. Ini menaikkan keasyikan sendiri untuk Alfa yang selalu mengulum penis saya yang walau tidaklah terlalu panjang tetapi berdiameter cukup besar. Mata saya nyaris mencemooht keluar pada saat Alfa menjilat-jilati ujung penis saya yang tegang menjulang. Gelitikkan lidahnya yang nikmat mulai menghidupkan gairah birahi saya yang sampai kini terpendam.

“Fa! Untuk dong gue! Janganlah kamu habisin sendiri! ”, Pratiwi tidak ingin kalah.

Ia mengarahkan tangannya ke belakang pinggang saya, lantas dipelorotkannya celana panjang saya ke bawah hingga memperlihatkan penis saya yang terlihat telah siap tempur. Dinginnya udara malam yang menusuk kulit paha saya yang telanjang tidak merasa, terhapus oleh kesenangan yang tengah saya alami di selangkangan saya.

Lalu Pratiwi mendekatkan bibirnya yang ranum dengan sapuan lipstik tidak tebal ke penis saya. Lantas dengan lahapnya mereka berdua kuasai penis saya dengan kuluman serta jilatan lidah mereka yang bertubi-tubi, buat badan saya seperti tersentak-sentak rasakan kesenangan yang aduhai ini.

“aah.., Kak.., saya telah ingin keluar.. ”, kata saya mendesah-desah.

Namun Alfa serta Pratiwi tidak memedulikannya. Mereka masih tetap asik menelusuri semua permukaan selangkangan saya dengan mulut serta lidah mereka yang seperti ular. Pada akhirnya dengan dua-tiga kali kedutan, saya memuntahkan semua cairan kental isi penis saya ke muka Alfa.

“Ma.. Maaf, Kak. Saya tidak berniat. ” Alfa yang merangsang bukannya geram tetapi jadi tersenyum suka. Dijilatinya air mani saya yang berada di berwajah.

Ketahui kalau dianya tidak kebagian cairan nikmat saya, Pratiwi menjulur-julurkan lidahnya ke arah muka Alfa. Ia turut menjilat-jilati muka Alfa seperti memohon sisi. Alfa nampaknya mengalah. Mendadak bibirnya yang merah merekah mencium bibir Pratiwi. Serta Pratiwi juga membalasnya. Sesaat tangannya mulai meremas-remas dua benjolan bulat yang berada di dada Alfa yang merangsang.

“Ah.. Wi.. Terusin.. Ah.. ”

Kesepakatan Alfa ini buat Pratiwi meneruskan aktivitasnya. Ia melepas kaus oblong yang dipakai Alfa. Lalu tangan kirinya diselipkan ke balik BH Alfa yang berwarna putih. Diremas-remasnya payudara mulus Alfa yang bulat membusung. Setelah itu tangannya berpindah ke punggung Alfa. Dibukanya pengikat BH Alfa.

Serta tidak terhalangi sekali lagi toket Alfa yang montok seperti buah mangga harumanis yang ranum, dengan puting susunya yang tinggi menjulang menggemaskan dikeliling oleh lingkaran kemerahan yang cukup lebar. Tanpa ada ingin melepas peluang emas ini, mulut Pratiwi segera melumat puting susu Alfa yang mulai menegang.

Dengan lidahnya yang menjulur-julur seperti ular, dijilatinya ujung puting susu yang menggairahkan itu. Sesekali disedotnya puting susu itu, buat mata Alfa mendelik kesenangan. Lihat perbuatan ke-2 senior saya itu, tidak saya sadari, penis saya yang barusan telah loyo bangkit kembali serta makin mengeras.

Sekonyong-konyong Alfa yang merangsang melepas diri dari jamahan Pratiwi. Ia memandangi rekannya dengan muka seperti memohon. Pratiwi juga mengerti apa maksud Alfa. Ia melepaskan semuanya baju yang dipakainya, lantas merebahkan badan bugilnya yang mulus di rumput dengan beralaskan baju yang sudah dilepasnya barusan.

Mulut Alfa segera menyergap payudara Pratiwi yang memiliki ukuran besar laksana buah pepaya bangkok namun terlihat kenyal serta kencang. Lidahnya menelusuri tiap-tiap inci sisi payudara rekannya yang memanglah indah serta membusung itu, termasuk juga celah-celah yang membelah ke-2 bukit kembar dengan ujungnya yang mencuat tinggi itu.

Dengan mahir Alfa menggesek-gesekkan ujung lidahnya yang basah ke ujung puting susu Pratiwi yang tinggi serta keras, buat Pratiwi menggerinjal keras sesaat mulutnya mendesis-desis bak ular yang siap menerkam mangsanya. Sesaat tangan kirinya menelusuri selangkangan Pratiwi. Ia mempermainkan clitoris memerah yang berada di bibir vagina Pratiwi.


Poker Online Terpercaya

Diusap-usapnya daging kecil pembawa nikmat itu dengan halusnya dengan jari tengahnya. Disertai dengan pergerakan naik-turun pantat Pratiwi yang bahenol itu. Lalu dengan sekali pergerakan, Alfa menyodokkan jari telunjuk, jari tengah, serta jari manisnya sekalian kedalam vagina Pratiwi, buat badan rekannya ini terhentak keras ke atas.

Pratiwi terlihat pejamkan matanya rasakan kesenangan yg tidak dapat ditandingi oleh apa pun didunia ini saat Alfa memainkan ke-3 jarinya itu masuk-keluar vagina Pratiwi, semakin lama semakin cepat. Melihat panorama yang indah ini, insting kelaki-lakian saya mendorong saya hampiri ke-2 cewek yang tengah dirundung nafsu birahi itu. Dengan sedikit rasa takut serta bebrapa sangsi, saya pegang pinggang Alfa yang merangsang.

Sesudah mengerti tidak ada penolakan, buat rasa keberanian saya muncul, ditambah oleh rasa aneh di selangkangan saya yang telah minta untuk dilampiaskan. Saya buka retsleting celana panjang Alfa lalu saya turunkan celana panjang itu tersebut celana dalam yang dipakainya hingga hanya mata kaki.

Saat itu juga tercium aroma ciri khas nan fresh dari selangkangan Alfa yang terpampang bebas. Tanpa ada menahan-nahan sekali lagi, saya selekasnya menghunjamkan penis saya kedalam vagina Alfa yang merangsang dengan keras dari belakang, buat cewek itu menjerit kecil,

“Ouuhh.. ”
“Ah.., terusin.., lebih kencang.., lebih dalam..,. Ouhh.. ”,

Desah-desahan penuh kesenangan dari Alfa buat saya lebih bernafsu. Saya makin mempertinggi intensitas masuk-keluarnya pergerakan penis saya didalam vagina Alfa yang merangsang, menyebabkan badan molek gadis itu berguncang-guncang dengan keras.

Ke-2 payudaranya yang menggantung molek di dadanya serta turut bergoyang-goyang menyeimbangi guncangan badannya tengah dilumat oleh Pratiwi. Puting susunya yang menjulang itu tengah diisap-isap oleh rekannya, makin buat Alfa mendesah-desah hebat.

Sesaat dibagian bawah, saya masih tetap mempermainkan penis saya terus-menerus didalam vaginanya, buat Alfa kehilangan keseimbangan. Badannya yang putih serta mulus jatuh menindih badan Pratiwi yang berada di bawahnya. Tetapi ini tidak hentikan permainan kita.

“uuh.., Kak.., Saya telah ingin keluar.., Ingin.., didalam.., atau.., diluar..? ”, Saya rasakan telah tidak dapat sekali lagi menahan gejolak yang berada di burun saya.
“hh.., Didalam saja.., Ouhh.. ”, jawab Alfa yang merangsang sembari selalu menggerinjal.

Pada akhirnya permainan kita selesai telah, disudahi dengan ditembakkannya sekali lagi cairan-cairan kental berwarna putih dari penis saya kedalam vagina Alfa. Saya dengan penis masih tetap ada didalam vagina Alfa terkulai lemas di samping badan cewek itu yang dengan lemas masih tetap menindih badan Pratiwi yang nampaknya kurang senang.

“Kamu masih tetap miliki hutang lho serupa gue”, kata Pratiwi mengingatkan saya. Saya tidak menjawab, cuma mengangguk saja.

Lima menit lamanya kami terdiam. Kemudian kami bangkit serta membereskan baju kami kembali, berbarengan dengan selesainya acara briefing malam itu. Dengan mengendap-endap sesudah menengok ke seputar terlebih dulu kami bertiga keluar dari tempat persembunyian kami.

Lalu dengan perasaan kelihatannya tidak sempat berlangsung apa-apa, kami kembali pada tenda kami semasing untuk gabung dengan rekan-rekan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poker Online Terbaik Indonesia