Breaking

Poker Online Terbaik Indonesia

Minggu, 23 Juli 2017

Aku DIperkosa Dokter Shinta

Poker Online Terpercaya



Satu jam telah saya menanti, namun dokter tidak kunjung datang. Sesungguhnya saya malas lakukan medical cek up. Tentu hanya check darah da anir seni saja, lantas dokter mengecek dengan stetoskop untuk memberikan keyakinan apakah saya terserang penyakit atau tidak. Paling tidak itu yang berada di fikiranku, tak ada yang beda. Dokter yang mengecek juga paling-paling dokter cowok yang telah tua.

Walau sebenarnya saya telah lewat sistem medical cek up yang pertama, yakni kontrol darah serta air seni. Sekian kali saya bertanya pada seorang dibagian pendaftaran namun saya senantiasa peroleh jawaban yang serupa, lantas menyuruh saya sabar sebab dokternya tengah dalam perjalanan serta mungkin saja terjerat macet. Kadang-kadang saya menguap karna jemu telah satu jam menanti. Saya lihat jam tangan di tanganku, serta pada akhirnya saya mengambil keputusan bila dokternya tidak datang 15 menit sekali lagi, jadi saya juga akan pulang.

Poker Online Terpercaya

Dengan menarik nafas jengkel, saya memandangi seputar. Mendadak mata saya tertuju pada orang wanita cantik yang barusan masuk kedalam klinik itu. Saya taksir usianya sekitaran 33 th., namun badannya masih tetap seperti gadis 20an th., kencang serta padat. Payudaranya yang membusung cukup besar itu terlihat makin menonjol dibalik kaos oblong ketat yang ia gunakan. Gumpalan pantat dibalik celana jeansnya yang ketat, benar-benar menghidupkan selera. Batinku, cobalah dokternya dia ya, tidak apa-apa deh bila mesti di check berjam-jam olehnya.

Walau demikian karna rasa jemu yang telah menjadi-jadi, saya tidak memerhatikan wanita itu sekali lagi. Saya kembali terbenam dalam lamunan yang tidak pasti arahnya.

" Mas, silahkan masuk. Itu dokternya telah datang. " Petugas di loket pendaftaran membuyarkan lamunanku.

Waktu itu saya telah akan mengambil keputusan untuk pulang ke tempat tinggal, mengingat saat telah berlalu lima belas menit. Dengan malas-malasan saya bangkit dari bangku serta jalan masuk ke ruangan check dokter.

" Selamat malam ", nada lembut menegur waktu saya buka pintu ruangan check serta masuk kedalam. Saya melihat ke arah nada yang sangat menyejukkan hati itu. Saya terpana, nyatanya dokter yang juga akan mengecek saya yaitu wanita cantik yang barusan pernah saya cermati sesaat. Saat itu juga saya jadi semangat kembali.

" Selamat malam, Dok ", sahutku.

Ia tersenyum. Aah, luluhlah hatiku karna senyumannya yang makin membuatnya cantik.

" Baik, saat ini cobalah buka kaos serta berbaring disana ", kata dokter sembari menunjuk ke arah tempat tidur yang berada di pojok ruangan check itu.

Saya juga menurut. Sesudah menanggalkan kaos oblong, saya membaringkan diri ditempat tidur. Dokter yang nyatanya bernama Dokter Shinta itu hampiri saya dengan berkalungkan stetoskop di lehernya yang tahap serta putih.

" Sempat menanggung derita penyakit berat? Tipus? Lever atau yang lain? " Tanyanya. Saya menggeleng.

" Saat ini cobalah tarik nafas lantas hembuskan, demikian berkali-kali ya. "


Poker Online Terpercaya

Dengan stetoskopnya, Dokter Shinta mengecek badanku. Waktu stetoskopnya yang dingin itu menyentuh dadaku, saat itu juga satu aliran aneh menyebar di badanku. Tanpa ada saya sadari, saya rasakan batang kemaluanku mulai menegang. Saya jadi gugup, takut bila Dokter Shinta tahu. Namun untung ia tidak memerhatikan pergerakan dibalik celanaku. Tetapi tiap-tiap sentuhan stetoskopnya, terlebih sesudah tangannya menekan-nekan ulu hatiku untuk mengecek apakah sisi itu merasa sakit atau tidak, makin buat batang kemaluanku jadi bertambah tegak sekali lagi, hingga cukup menonjol dibalik celana panjangku.

" Wah, mengapa kamu ini? Kok itunya berdiri? Terangsang saya ya? "

Mati deh! Nyatanya Dokter Shinta tahu apa yang berlangsung di selangkanganku. Aduh! Muka ini rasa-rasanya ingin ditempatkan dimana. Malu sekali!

" Nah, cobalah terlepas celana panjang serta celana dalam kamu. Saya ingin check kamu menanggung derita hernia atau tidak. "

Nah lho, kok jadi begini?! Namun saya menurut saja. Saya tanggalkan semua celanaku, hingga saya telanjang bulat dimuka Dokter Shinta yang bak bidadari itu. Hilang ingatan! Dokter Shinta tertawa lihat batang kemaluanku yang mengeras itu. Batang kemaluanku itu memanglah tidaklah terlalu panjang serta besar, jadi termasuk juga memiliki ukuran kecil. Namun bila telah menegang seperti waktu itu, jadi cukup menonjol.

" Uh, burung kamu agar kecil namun dapat tegang juga ", kata Dokter Shinta sambil mengelus batang kemaluanku dengan tangannya yang halus.

Wajahku jadi bersemu merah dibuatnya, sesaat tanpa ada bisa dihindari sekali lagi, batang kemaluanku makin bertambah tegak tersentuh tangan Dokter Shinta. Dokter Shinta masih tetap mengelus-elus serta mengusap-usap batang kemaluanku itu dari pangkal sampai ujung, juga meremas-remas buah zakarku.

" Mmm... Kamu sempat bermain? " Saya menggeleng.

Jangankan sempat bermain. Baru kesempatan ini saya telanjang dimuka seseorang wanita! Mana cantik serta molek sekali lagi!

" Aahhh... " Saya mendesah saat mulut Dokter Shinta mulai mengulum batang kemaluanku.

Lantas dengan lidahnya yang kelihatannya telah mahir digelitiknya ujung kemaluanku itu, buat saya menggerinjal-gerinjal. Semua batang kemaluanku telah nyaris masuk kedalam mulut Dokter Shinta yang cantik itu. Dengan bertubi-tubi disedot-sedotnya batang kemaluanku. Merasa geli serta sangat nikmat. Baru kesempatan ini saya rasakan kesenangan yang tidak tertandingi begini.

Dokter Shinta selekasnya meneruskan permainannya. Ia memasukkan serta keluarkan batang kemaluanku dari dalam mulutnya berkali-kali. Gesekan-gesekan pada batang kemaluanku dengan dinding mulutnya yang basah menghidupkan kesenangan sendiri bagiku.

" Auuh.. Aaahh.. "


Poker Online Terpercaya

Pada akhirnya saya telah tidak tahan sekali lagi. Kemaluanku menyemprotkan cairan kental berwarna putih kedalam mulut Dokter Shinta. Seperti kehausan, Dokter Shinta meneguk semuanya cairan kental itu hingga habis.

" Duh, waktu baru demikian saja telah keluar. " Dokter Shinta meledek saya yang baru bermain oral saja telah menjangkau klimaks.

" Saya.. baru pertama kalinya.. lakukan ini.. Dok… " jawabku terengah-engah.

Dokter Shinta tidak menjawab. Ia melepas jas dokternya serta menyampirkannya di gantungan pakaian di dekat pintu. Lalu ia menanggalkan kaos oblong yang dipakainya, juga celana jeansnya. Mataku melotot memandangi payudara montoknya yang nampaknya seperti telah tidak sabar menginginkan mencemooht keluar dari balik BH-nya yang halus. Mataku terasanya ingin meloncat keluar pada saat Dokter Shinta mencopot BH-nya serta melepas celana dalamnya.

Astaga! Baru saat ini saya sempat lihat payudara sebesar ini. Benar-benar besar tetapi terpelihara serta kencang. Tak ada sinyal tanda kendor atau lipatan-lipatan lemak di badannya. Demikian juga pantatnya. Masih tetap menggumpal bulat, montok serta kenyal. Betul-betul badan paling prima yang sempat saya saksikan sepanjang hidupku. Saya rasakan batang kemaluanku mulai bangkit kembali melihat panorama yang indah ini.

Dokter Shinta kembali menghampiriku. Ia menyodorkan payudaranya yang menggantung kenyal ke wajahku. Tanpa ada ingin menghabiskan waktu, saya segera terima pemberiannya. Mulutku segera menyergap payudara yang indah itu. Sembari menyedot-nyedot puting susunya yang sangat tinggi itu, mengingatkanku saat saya menyusu pada ibuku waktu saya kecil. Dokter Shinta yaitu wanita yang ke-2 yang sempat saya isap-isap payudaranya, sudah pasti sesudah ibuku waktu saya masih tetap kecil.

" Uuuhhh.. Aaah... " Dokter Shinta mendesah-desah waktu lidahku menjilat-jilat ujung puting susunya yang demikian tinggi menantang.

Saya mainkan puting susu yang memanglah mengundang selera itu dengan bebasnya. Sesekali saya gigit puting susunya itu. Kurang keras memanglah, tetapi cukup buat Dokter Shinta menggelinjang sembari meringis-ringis.

Selang beberapa saat, batang kemaluanku telah siap tempur kembali. Saya menarik tangan Dokter Shinta supaya turut naik ke atas tempat tidur. Dokter Shinta mengerti apa maksudku. Ia segera naik ke atas badanku yang masih tetap berbaring kemampuanng ditempat tidur. Perlahan dengan badan sedikit menunduk ia mengarahkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya yang seputarnya ditumbuhi bulu-bulu lebat kehitaman.


Poker Online Terpercaya

Lantas dengan cukup keras, sesudah batang kemaluanku masuk satu sentimeter kedalam liang kewanitaannya, ia turunkan pantatnya, buat batang kemaluanku nyaris tertelan semuanya didalam liang senggamanya. Saya melenguh keras serta menggerinjal-gerinjal cukup kencang saat ujung batang kemaluanku menyentuh pangkal liang kewanitaan Dokter Shinta. Mengerti kalau saya mulai terangsang, Dokter Shinta menaikkan kwalitas permainannya.

Ia menggerak-gerakkan pantatnya berputar ke kiri ke kanan serta naik turun ke atas ke bawah. Demikian selanjutnya berkali-kali dengan tempo yang makin lama makin tinggi. Buat badanku jadi meregang rasakan nikmat yang tidak ada tara.

Saya terasa telah nyaris tidak tahan sekali lagi. Batang kemaluanku telah hampir menyemprotkan cairan kesenangan sekali lagi. Tetapi saya coba menahannya sekuat tenaga serta coba menyeimbangi permainan Dokter Shinta yang liar itu. Pada akhirnya,

" Aaahh.. Ouuhhh.. " Saya serta Dokter Shinta keduanya sama menjerit keras.

Kami berdua menjangkau klimaks nyaris berbarengan. Saya menyemprotkan spermaku didalam liang kewanitaan Dokter Shinta yang masih tetap berdenyut-denyut menjepit batang kemaluanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poker Online Terbaik Indonesia