Breaking

Poker Online Terbaik Indonesia

Selasa, 15 Agustus 2017

Menjadi Simpanan Istri Orang

Poker Online Terpercaya


Bila ditempat asalku begitu tidak sering untuk bergaul dgn orang Cina, jadi di Surabaya hal tersebut bukanlah hal yang aneh. Saya bergaul akrab, dapat bermain-main, bertandang serta jalan-jalan dgn mereka. Hasratku mulai sejak memijak Surabaya adalah rasakan enaknya badan wanita Cina. Itu memanglah jadi obsesiku. Seseorang wanita Cina atau bila bisa lebih mesti jadi tujuan birahiku. Tidak kusangka, semua jalan lancar.

Wanita itu adalah Mey Lan. Kisahnya berawal dari Ibu Sherlly. Setelah sekian kali bersetubuh memuaskan wanita yang gede nafsu ini, saya menyebutkan hasratku untuk bersetubuh dgn seseorang wanita Cina. Kupikir Bu Sherliana tidak juga akan keberatan mencarikan wanita-wanita idamanku itu. Tidakkah ia juga yang memperkenalkanku pada Ibu Nina? “Bu Sher”, kataku satu malam, sesudah melalui sekian kali orgasme. “Ada apa, jantanku”, sahutnya sayu. “Bu Sher janganlah geram ya”, sahutku sembari mengelus-elus ke-2 payudaranya yang bulat serta montok itu. “Nggak, kok”, sahutnya sembari mengelus kemaluanku yang mulai mengeras sekali lagi. “Sudah berulang-kali saya bersetubuh dgn Ibu serta Ibu Nina.

Kalian berdua senantiasa senang dgn kejantananku. Cuma saya belum juga senang. Saya miliki obsesi, menyetubuhi seseorang wanita Cina. Bila lebih dari satu itu lebih baik”, kataku. Hahahaha.. ”, Ibu Sherlliana tertawa.
“Ngapain pingin wanita Cina? ”
“Di tempat asalku, begitu sulit bergaul dgn wanita Cina, terlebih bersetubuh dgn mereka. Ini terang begitu menantangku. Menginginkan kurasakan, seperti apa enaknya bersetubuh dgn wanita Cina itu”, kataku “Kalau itu sich gampang”, sahut Ibu Sherlliana.
“Tapi anda harus kuat lho! Wanita Cina nafsunya gede-gede, kuat-kuat, begitu lama puasnya. ”
“Kalau masalah kuat, janganlah khawatir”, sahutku. “Ibu khan telah sempat merasakannya. Yah khan. ” “Tentu jantanku. Itu kuakui”, sahut Ibu Sherlliana. “Mudah kok, ada Mey Lan. Suaminya telah tidak kuat. Senantiasa ejakulasi awal. Mana dapat Mey senang. Sebentar, kutelepon Mey. Agar besok jadi hari pertamamu nikmati badan wanita Cina yang diimpikanmu. ” Tangannya mencapai telepon diatas meja kecil di samping tempat tidur. Diputarnya angka-angka itu, sesaat tanganku sendiri selalu repot memutar-mutar ke-2 payudaranya.


Poker Online Terpercaya

“Halloo, Mey”, kata Ibu Sherlliana. “Nih ada berita senang untukmu. Ada penodong yang galak, mungkin saja dapat bantu anda. Kan telah lama puasa. Bagaimana? Sepakat? Besok siang? Okay! Ditanggung deh, orangnya kuat. Jadi Mey yang juga akan kerepotan. Pokoknya, Mey juga akan jadi seperti pengantin baru. Nah, bersiap yah? Bagaimana? Namanya Rino. Agak hitam. Namun itu khan bukanlah masalah. Yang butuh kan burungnya. Hahaa.. Bagaimana? Oh ya, itu sich mudah. Saya juga akan keluar serta kembali sore harinya. Jadi janganlah cemas. Kalian dapat memakai ruang tamu dimuka. Pokoknya buat seperti tempat tinggal sendiri deh! Pasti! Ingin ngomong sendiri? ” Gagang telepon diopernya kepadaku. Terdengar desah nada lembut serta sexy seseorang wanita.

“Halloo, Bu Mey”, kataku sopan. “Rudy yah”, tuturnya. “Ini Mey. Belum juga kenal yah? Kata Sherlly anda begitu kuat. Ingin nemanin Ibu besok? Soalnya Ibu telah lama puasa nih. Ibu ingin bersenang-senang sedikit besok. Bagaimana? Dapat? ” “Untuk Ibu saya senantiasa bersedia “, sahutku nakal. “Pokoknya, tentu memuaskan. ” “Gimana? Senang dgn Bu Sherlliana”, tuturnya. “Wah, kritis. Nafsunya gede, sepertinya tidak sempat senang, tuch. Nih, sekali lagi rebahan telanjang bulat di sampingku”, sahutku. “Sudah sebagian jam, namun tuturnya belum juga senang dia. Maunya ditambah. ” “Beruntung deh Sherlly “, sahutnya.

” Namun ngomong-ngomong, beberapa irit tenaga, yah. Besok Ibu ingin sepuas-puasnya. Hihihihii.. ” “Siap deh, Bu”, sahutku. Telepon diputus. Saya melihat, tersenyum pada Ibu Sherlly, sembari selalu mengelus badannya yang mulus. Sebentar sekali lagi badan indah itu juga akan kugumuli sekali lagi, bukanlah saja karna saya sukai, namun itu juga kerinduannya. “Nah, mana komisinya”, kata Bu Sherlly. “Komisi? ”, sahutku pura-pura tidak tahu. “Yah, pasti dong”, tuturnya. “Kan telah dicarikan wanita Cinanya. Jadinya, komisi itu harus hukumnya. ” Ia tersenyum nakal. Cepat saya bergerak menerkamnya. “

Ini komisinya”, sahutku sembari menerkam badannya. Saya menyerangnya disertai tawa cekikikannya yang menghidupkan birahi. “Jangan sekarang”, sahutnya genit. “Ibu lapar, ingin makan. ” Walaupun nafsuku sudah menggelegak, saya sangat terpaksa bersabar serta menurutinya ke ruangan makan, tanpa ada terasa butuh kenakan pakaian. Ia juga tidak kenakan pakaian, hingga buah dada serta pantatnya yang motok, putih mulus itu bergoyang-goyang naik turun dgn indahnya. Saya menelan ludah sambil tersenyum penuh kemenangan. Pantat serta buah dada yang montok serta indah itu memanglah sudah jadi milikku. Bu Sherlliana memanglah punya suaminya, namun badannya itu milikku. Setelah makan kembali kami bergumul di ranjangnya. Serta kembali kami terbenam dalam pertarungan birahi yang panas serta menegangkan. Kuhabiskan dua jam sekali lagi untuk menggumuli badan montok itu, menyetubuhinya serta memuaskan nafsu birahinya. Dalam kenikmatan yang mengagumkan itu, saya tertidur di lekukan payudaranya, menunggu hari pertama pertarunganku dgn seseorang wanita Cina.

Ibu Mey Lan yaitu seseorang wanita berumur tiga puluh tiga th.. Suaminya seringkali keluar. Jikalau dirumah serta bersetubuh dgnnya, Ibu Mey tidak sempat senang. Sesudah demikian lama tidak sempat orgasme serta demikian seringkali mesti puasa seks, saat ini ia benar-benar memerlukan seseorang lelaki jantan di ranjangnya. Penyampaian Ibu Sherliana pas saatnya. Saya tersenyum penuh kemenangan. Tidak kusangka, demikian gampang mencapai badan seseorang wanita Cina disini. Hari masih tetap cukup pagi, sekitaran jam sembilan. Hawanya cukup sejuk, mendung serta nampaknya juga akan hujan. Bagus, karna seolah jadi pelindung baru. Saya barusan bangun dari tidur serta mandi, sesudah melupakan malam nikmati hubungan kelamin yang panas dgn Ibu Sherlliana. Saya berdiri dimuka cermin melihat badanku yang telanjang bulat.

Kupandangi kemaluanku yang panjang dihiasi bulu yang hitam lebat. Kemaluan yang telah demikian banyak kali masuk serta menyatu dgn badan Ibu Sherlliana serta Nina. Serta saat ini kemaluan yang kubanggakan ini juga akan masuk sesi baru pengalamannya, memuaskan birahi seseorang wanita Cina. Ketika itu kudengar derum lembut nada mobil. Satu mobil merah hati masuk ke halaman tempat tinggal Ibu Sherlliana. Dari balik kaca jendela kamarku, kulihat sesosok wanita turun. Wanita Cina cantik itu kenakan pakaian merah muda berleher rendah serta celana panjang jeans biru. Rambutnya hitam legam, lebat panjang hingga nyaris menyentuh pinggulnya, dilewatkan tergerai. Dari postur badannya serta langkahnya jalan, segera bisa kulihat besar serta montok buah dada serta pantatnya.


Poker Online Terpercaya

Nafsu birahiku segera menggelegak, menginginkan rasa-rasanya saya selekasnya merengkuh badan montok itu serta menyetubuhinya. Namun saya mesti menahan diri. Saya mesti membuat kesan baik, hingga waktunya kelak dia juga akan mencariku untuk memuaskan nafsu birahinya. Bila telah sekian, seperti Ibu Sherliana, dia juga akan kusetubuhi setiap saat saya ingin. “Bu Mey telah datang”, kata Ibu Sherlly sembari buka pintu kamarku, melihat badanku yang telanjang bulat. “Pakai saja kamar tamu. Telepon telah ku blok. Tidak juga akan ada yang mengganggu. Selamat memuaskan birahi si montok itu. Saya juga akan keluar tempat tinggal, agar kalian leluasa ‘tempur’. Namun janganlah lupa, malam kelak giliranku. ” Tangannya terjulur menangkap kemaluanku, diusap-usapnya sesaat serta lalu diremasnya. Saya mengerang nikmat serta balas menggerayangi buah dadanya. Ia berbalik serta meninggalkanku. Kupandangi badannya yang indah padat dibalut celana ketat.

Badan yang telah demikian seringkali menyatu dgnku namun seolah senantiasa mempunyai daya tarik yang baru, hingga saya juga senantiasa rindu untuk menikmatinya. Dari balik jendela kulihat ke-2 wanita itu berjumpa di teras, berpelukan, berbisik, sama-sama menepuk bahu, lantas tertawa cekikikan. Kulihat Ibu Sherlly masuk kedalam mobil sembari mengepalkan tangannya. Ibu Mey tertawa. Selang beberapa saat, mobil itu menderum meninggalkan tempat tinggal. Ibu Mey melambaikan tangannya serta berbalik masuk ruangan depan. Saya tersenyum serta kenakan pakaian. Saat ini tak ada sekali lagi yang menghambat keinginanku. Tempat tinggal ini selekasnya jadi arena pemuasan nafsu birahi Ibu Mey, serta searah dgn itu pemenuhan obsesiku, nikmati badan seseorang wanita Cina. Begitu beruntungnya saya, wanita Cina pertama ini benar-benar menarik. Badannya demikian padat, pantatnya bulat besar, menggantung serta berayun lembut naik turun, dibalut ketat celananya. Payudaranya menonjol ke depan dgn jujurnya, bisa kubayangkan begitu enaknya meremas, menghisap serta berbaring diatas ke-2 bola montok itu. Saya turun menyongsong Ibu Mey. Ia tersenyum manis sekali.

Walaupun baru kesempatan ini berjumpa, segera saja ia merangkulku lembut. Telah merasa getar birahinya yang menggelegar. Kupeluk badan montoknya itu serta menuntunnya masuk. Tanpa ada menghabiskan waktu, selekasnya mulutku mencari bibirnya. Bibir-bibir kami sama-sama mengulum, berupaya menyebabkan keinginan birahi yang semakin besar. Dari bibirnya kurayapi pipi, telinga, leher serta mulai menuruni dadanya yang terbuka. Disamping itu tanganku dgn leluasa bermain di pantatnya yang besar bergantung lembut berayun-ayun itu. “Mau minum? ”, tanyaku. Ia mengangguk. “Wiski? Anggur? Coke? Orange Jus? ” “Anggur “, sahutnya. “Udara agak dingin, agar tubuhku jadi panas. “Oh, bila karenanya Ibu Mey tidak butuh kuatir”, sahutku tersenyum. “Ibu juga akan minum anggur yang lezat, serta menghangatkan tubuh”, sambungku nakal.

Ia tersenyum mencubit pinggangku, memahami seutuhnya juga akan maksudku. Kutuangkan anggur merah di gelas berkaki tinggi, satu untuk dia, satu untukku. Kuangkat yang akan datang buat toast. Ia juga tersenyum sembari mengangkat gelasnya. Kuulurkan tanganku menjamah payudaranya, sesaat tangannya terulur menangkap kemaluanku. Kami beradu gelas, meneguk sekali serta keduanya sama menempatkan gelas di meja. Tangan sama-sama mengulur, serta kami sudah berjumpa dalam pelukan hangat. Mulut kami berjumpa serta bibir sama-sama mengulum dgn penuh gairah. Kurasakan badannya menggeletarkan nafsu birahi yang makin tinggi. Serta gelas-gelas minuman itu serupa sekali terlupakan. Saya merengkuh badannya serta perlahan-lahan menuntunnya ke kamar tamu. Kudorong pintu itu serta selang beberapa saat kami sudah berbaring ditempat tidur. Mulutku berpindah menjarah lehernya. Ia menelentang sembari selalu mendesah menahan gairah nafsu birahinya. Ia melebarkan tangannya lebar-lebar, bergerak-gerak supaya mulut serta tanganku leluasa menjarah-rayah semua badannya.

Saat nafsunya yang menggila itu makin mencapai puncak, tanganku berpindah buka tiap-tiap lembar kain yang menutupi badannya. Kulepaskan pakaian serta celananya. Badan bahenolnya itu dgn selekasnya begitu merangsang kejantananku. Akupun melepas bajuku. dgn kemaluan yang tegak sekeras laras senapan saya memandangi badannya terbaring lurus diatas tempat tidur. BH kecil merah muda yang dipakainya cuma tutup seperempat buah dadanya. Celana nilon tidak tebal berwarna serupa itu juga serupa sekali tidak bisa sembunyikan kemaluannya yang sudah dipenuhi cairan. dgn tenang namun penuh gairah kulingkarkan tanganku kebalik punggungnya untuk buka kancing BH-nya. Kugeserkan kemaluanku yang tegak itu ke pahanya yang putih, besar, halus serta merangsang. Ia mendesah. Terlepasnya BH mencuatkan ke-2 buah dadanya, laksana dua buah gunung kembar. Tanganku menerkamnya serta dgn halus meremasnya. Ia mendesah-desah nikmat serta selalu menggeliat-geliat dgn mata tertutup.


Poker Online Terpercaya

Perlahan-lahan ku susupkan tanganku ke balik celana dalamnya. Ia menjerit kecil serta membiarkan diriku menelanjanginya. Saat ini ia terbaring dgn badan telanjang bulat tanpa ada sehelai benang juga menempel di badan mulusnya. Kulepaskan badan mulus itu, mataku jalang nikmati semua. Matanya terpejam nikmati semuanya dgn mulut sedikit terbuka serta selalu mendesah. Tanganku berpindah merayapi semua lekuk badannya, rasakan halus kulitnya serta padat badannya. Kubuka ke-2 pahanya serta nampaklah lubang kemaluannya yang sudah basah itu. Tanganku menghimpit pinggirnya, hingga terbukalah mulut kemaluannya memperlihatkan sisi dalamnya yang berwarna merah muda fresh. Tanpa ada menghabiskan waktu kudaratkan mulutku kesana. Kujilat klitorisnya. “Auu.. ”, jeritnya tertahan serta tersentak bangun. Ditekannya kepalaku untuk lebih menyatu dgn selangkangnya. Lidahku menyelusup masuk serta dgn lincah mempermainkan klitorisnya. Ia menggeliat tidak pasti arah, kehilangan pegangan serupa sekali. Mengerti bila ia sudah ada dibawah kekuasaanku, saya tidak mau menghabiskan waktu lebih lama. Kurebahkan ia ke atas ranjang. Pahanya telah buka lebar, dgn bibir kemaluannya yang merekah siap terima diriku. Kurasakan kemaluanku juga telah mengeras menginginkan selekasnya menyatu dgnnya. Perlahan kuturunkan pantatku. Di bibir kemaluannya saya berhenti sesaat sebatas mengungkit nafsunya. Ia menggeliat-geliat. Mendadak ia menghentakkan pantatnya ke atas, jadi meluncurlah kemaluanku kedalam kemaluannya tanpa ada kendali. Saya seutuhnya menyatu dgnnya. Kurasakan ia menjepit kemaluanku lembut. Kenikmatanku yaitu kesenangan prima.

Jadi beginikah nikmatnya badan seseorang wanita Cina? Perlahan-lahan namun tentu saya menggerakkan pantatku naik turun. Ia menggeliat-geliat makin tidak pasti arah. Paha mulusnya menggeletar disertai desah suaranya yang bergumam tidak terang. Pergerakan pantatku makin cepat serta keras, membuat sensasi yang tidak tertanggungkan. Ia juga aktif memutar-mutar pantatnya yang montok jadi besar rasa nikmat yang makin menggila. Jari-jarinya mencengkam seprei seolah mencari pegangan, tetapi ia sudah mengapung seperti kapas kering tanpa ada sandaran serupa sekali. “Aauu.. ”, erangnya. “Lebih keras! Lebih keras! Lebih keras sekali lagi! ” Saya tidak butuh menanti perintahnya. Kukencangkan otot perutku serta menambah irama pergerakan pantatku. Kugenjot kemaluannya dgn kemaluanku yang makin jadi membesar, memanjang serta bertenaga. Lihat geliat badannya serta desah enaknya, nafsuku juga makin membara. Kemaluannya yang lembut basah berlendir itu makin menantang. Ia telah tidak mampu sekali lagi menjepit batang kemaluanku. Jari-jariku erat mencengkeram ke-2 buah dadanya yang makin mengeras. Putingnya telah sekeras lada menusuk-nusuk telapak tanganku. Remasanku makin kuat serta ia mengaduh-ngaduh dgn enaknya. “Ooouu.. ” desahnya. “Teruskan! Lanjutkan! Achh.. Achh.. ” Kutingkatkan kecepatan goyangan pantatku. Bunyi irama keluar masuknya kemaluanku berkecipak karna kemaluannya sudah dipenuhi lendir licin. Ia menjerit keras serta mencapai badanku kedalam pelukannya.

Kujatuhkan diriku serta kurasakan empuk buah dadanya. Saya tahu ia alami orgasme waktu itu. Namun saya belum juga. Saya berbaring tenang diatas badannya, sesaat ke-2 kakinya ketat membelit pinggangku. Kemaluanku tetap masih sekeras laras senapan. Saya melonggarkan sedikit belitan pahanya di pinggangku serta mulai bergerak sekali lagi dgn cepat. “Ooohh.. ”, jeritnya. “Oh.. lanjutkan! Lebih keras! Lebih keras! Aaa.. ” Pergerakanku sudah membuat sensasi yang belum juga sempat dirasakannya. Ia benar menikmatinya. dgn satu pergerakan yang teramat manis, kusentakkan pantatku serta membenamkan kemaluanku dalam-dalam. Ia menggelepar serta memukul-ninju punggungku. Jeritannya tersekat dibahuku. Saya rasakan spermaku memancar dgn derasnya, masuk liang kemaluannya yang telah basah kuyup. Hangat kunikmati geletar badannya menahankan kesenangan yang tidak ada duanya. Lama kami diam membatu dgn kelamin yang selalu terkait. 1/2 jam lewat tanpa ada satu kata. Cuma desah napas yang menandai masih tetap ada kehidupan. Saya mengangkat badanku. Ia memandangku serta tersenyum manis sembari membelai-belai wajahku. Saya mengecup bibirnya yang merah merekah itu dgn penuh gairah. Kucabut keluar kemaluanku, meneteskan sisa-sisa cairan maniku yang bercampur dgn lendir kemaluannya ke atas perutnya. “Ternyata lebih jantan dari sangkaanku”, sahutnya. “Sherliana tentu menjerit kenikmatan tiap-tiap malam. Wah, iri hati aku”, tuturnya. “Kalau itu tidak butuh khawatir”, kataku.

“Tinggal membuat dengan Bu Sherliana, kapan membagi saatnya. Saya juga butuh badan yang montok menarik ini”, lanjutku sembari mengelus-elus ke-2 payudara bulat serta montok. Kami juga berpindah ke kamar mandi. Saya lebih dahulu kembali pada kamar. Ia keluar dari sana dgn handuk yang menutupi bahunya namun terbuka dada sampai mata kakinya. Saya berdiri nikmati keindahan badannya itu dgn gairah bernyala-nyala. Ia mendekatiku dgn pergerakan nan gemulai, meggairahkan kelelakianku. Goyangan lembutnya itu selalu menggodaku, hingga kemaluanku kembali tegak. Tidak mampu menunggu lebih lama, saya menerkam badannya itu serta menggumulinya diatas tempat tidur. Ia menjerit-jerit serta tertawa keriangan. Ia juga menggeliat-geliat mempersiapkan diri untuk persetubuhan gelombang ke-2. Saya membalik badannya. dgn diam-diam ia menungging. Pantatnya ditinggikan hingga saya dgn gampang bisa menyetubuhinya dari belakang. Pantatnya yang bulat besar itu merangsang benar-benar kelelakianku, tetapi pada awalnya menyusahkan saya saat saya berupaya menggenjot lubang kemaluannya. Namun sudah pasti saya tidak juga akan menyerah, jadi itu menantangku untuk beraksi dgn lebih lihai. Kemaluanku kugosok-gosokan ke pantatnya yang putih mulus. Ia mendesah, disamping itu kulihat kemaluannya sudah bergerak-gerak, minta selekasnya dikawini. Saya membiarkan ia penasaran menunggu. “Masukkan saat ini! ”serunya. “Masukkan saat ini juga! Saya tidak tahan sekali lagi! Oh, cepat! Cepat! ” Kuturunkan pantatku serta mencermati kemaluanku yang tegak ke atas. Kugerakkan perlahan ke atas. Dimuka pintu kemaluannya saya menggerakkan sesaat, buat ia makin menggeliat minta disetubuhi. Mendadak saya menerobos ke atas dgn pergerakan cepat serta keras. “Aaa..! ” jeritnya. “Aaacchh..! ” Kepalanya mendongak ke atas, meneriakkan kesenangan yang tidak terkira. Untung tempat tinggal telah tertutup rapat hingga tidak ada yang tahu apa yang berlangsung.


Poker Online Terpercaya

Ia mengerang-ngerang dgn badan yang menggeletar hebat menahankan rasa nikmat yang tidak terhingga. Saya selalu menggenjot dgn cepat serta keras. Ia makin tidak berdaya seperti kapas kering yang terapung. Pada akhirnya, dgn satu hentakan keras spermaku memancar dgn deras kedalam lubang kemaluannya. Tangan serta lututnya melemas hingga ia terjatuh ke bawah. Badanku juga melemas serta terjatuh menindihnya. Kemaluanku yang masih tetap pancarkan sperma tercabut dari lubang kemaluannya hingga pantatnya basah tersiram spermaku. Saya jatuh menindihnya, tanpa ada perduli dunia sekitaran. Lima belas menit kami terbaring sama-sama menindih tanpa ada kalimat. Yang ada cuma geletar badan menahankan sisa-sisa kesenangan. Ia bergerak sesaat serta berputar-putar menghadapku. Lelehan spermaku membasahi perutnya. Ia tersenyum menatapku dgn mata berbinar mengisyaratkan kenikmatan seksual. Dibelainya wajahku serta dikecupnya bibirku. Dadanya merasa hangat serta empuk di dadaku. “Terima kasih! ” bisiknya. “Aku belum juga sempat sepuas ini. ” Makan siang itu merasa lebih nikmat karna diselingi dgn gesekan-gesekan badan. Saat rangsangan itu tidak tertahankan sekali lagi, saya juga menyetubuhinya segera di meja makan itu. Lagi ia menjerit-jerit nikmat karna sensasi seks.

Mendengar erangan serta lihat geliat badannya itu, nafsuku malah makin menggila. Saya menyetubuhinya dari semua tempat. Dari depan, dari belakang, dari atas atau dari bawah. Semua itu pengalaman baru baginya. Sore itu Ibu Sherliana pulang serta merasakan kami masih tetap asik bergulat di ruangan tengah. Kami serupa sekali tidak memerhatikan bila Ibu Sherliana lihat semuanya dari balik kaca pintu. Saat Mey menjerit-jerit karna orgasme yang beberapa kalinya, Ibu Sherliana masuk serta bertepuk tangan. Ibu Mey memerah berwajah tertangkap tengah bersetubuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poker Online Terbaik Indonesia