Breaking

Poker Online Terbaik Indonesia

Rabu, 19 Juli 2017

Tante Sange

Poker Online Terpercaya


Saya tengah liburan di kota Bandung, nginap di rumah Om ku adik ibu yang paling kecil. Mereka memanglah 7 bersaudara serta mamaku yang paling tua, saya waktu itu berusia 20 th. serta omku berusia 35 th..

Walau demikian tante Ida yang cantik itu, orangnya begitu judes, dia tidak melihat mata keluargaku, maklum kami cuma bebrapa umum saja, sedang tante Ida datang dari keluarga yang begitu kaya di kota Surabaya, dia cuma 2 bersaudara serta Ida adik perempuannya yang berusia 22 th., masih tetap kuliah di ITB serta tinggal di rumah om serta tante Ida di Bandung.

Sepanjang saya ada di rumah om ku ini, nyaris sehari-hari tante Ida mengomel saja, karna dia benar-benar sangat tidak suka bila saya bermalam di rumah mereka. Selain saya memanglah termasuk juga anak yang bandel, meskipun dengan postur badan, saya telah terlihat begitu dewasa, karna tinggi tubuhku 175 cm dengan badan yang berotot, tante Ida berprasangka buruk saja serta berasumsi saya seringkali terima uang dari om ku, pada hal begitu tidak sering om ku berikan saya uang.
Sekarang ini saya nginap dirumah mereka, sesungguhnya cuma sangat terpaksa saja, karna saya tengah liburan di Bandung serta ibuku memberitahu pada om ku yang memaksa saya tinggal dirumahnya. Hari ini tak tahu kenapa saya terasa jemu banget sendirian, tempo hari sore sebelumnya om ku pulang dari kantor, tante Ida sebagian geram serta memberikan muka cemberut pada saya. Waktu itu tempat tinggal ada dalam kondisi sepi, om telah pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida tengah pergi kuliah, Bik Suti sekali lagi pergi ke pasar, serta tante Ida tuturnya ingin pergi ke arisan. Barusan sebelumnya pergi dengan suara yang 1/2 membentak, tante Ida menyuruh saya melindungi tempat tinggal.

TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno yang tempo hari kupinjam di tempat persewahan dekat tempat tinggal, adegan-adegan panas terlihat di monitor. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik serta bahenol itu membuat saya terangsang. Dengan lincahnya tanganku menanggalkan celana bersama CD-ku sendiri.

Burungku yang sejak dari barusan tegak mengacung kukocok perlahan-lahan. Film yang kutonton itu cukup panas, hingga saya jadi makin bergairah. Kutinggalkan baju yang masih tetap menempel, pada akhirnya badanku tidak ada penutup meskipun. Kocokan tanganku makin cepat bersamaan dengan semakin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dalam penisku yang menginginkan meyeruak keluar. Saya ingin orgasme, tiba-tiba…

“Anton.. apa yang kamu kerjakan!! ” teriak satu nada yang saya kenal.
“Ooooohh… Tante…?! ” saya kaget 1/2 mati serta begitu bingung sekali waktu itu. Tidak kusangka tante Ida yang tuturnya ingin pergi arisan dapat kembali secepat itu. Tanpa ada sadar saya bangkit berdiri serta kudekati tante Ida yang cantik namun judes itu, yang masih tetap berdiri dalam kondisi kaget dengan mata membelalak lihat kondisiku yang telanjang bulat dengan penisku yang panjang serta besar dalam kondisi tegang itu.

Mendadak tak tahu setan mana yang mendorongku, dengan refleks saja saya menyergap serta mendekap badan tante Ida yang mungil padat itu. Tubuhnya yang mungil serta tingginya yang cuma hingga sebahu dari ku, ku bekap dengan kuat serta kutarik agak keatas, hingga tante Ida cuma berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala agak tertengadah keatas, karna kaget. Secara cepat kucium serta kulumat bibir minimnya yang seksi.
“Eeeehhhh… ppppffffff…!!! tubuh tante Ida saat itu juga mengejang serta agak menggeliat terima perlakuan yg tidak sempat dia kira juga akan berani saya kerjakan itu serta tidak lama kemudian dia mulai memberontak dengan hebat, hingga ciumanku terlepas….

“Anton.. janganlah kurang ajar.. berani benar kau ini.. ingat, Toonnn.. Saya ini istri om mu…!!! Cepat lepas… kelak kulaporkan kau ke om mu…” teriak tante Ida dengan nada garang coba mengancamku.

Saya tidak sekali lagi perduli, salah tante Ida sendiri sich, orang ingin orgasme kok diganggu. Dengan buasnya saya jilat belakang telinga serta tengkuknya, ke-2 payudaranya yang meskipun tidaklah terlalu besar, namun padat itu segera kuramas-ramas dengan buas, hingga tante Ida menjerit-jerit. Selain nafsuku yang memanglah telah menggila itu, ada pula rasa menginginkan balas dendam serta ingin mengajar kebiasaan kepadanya atas perlakuan serta pandangannya yang begitu mengejek padaku.

Poker Online Terpercaya


Dia coba berteriak, namun secara cepat saya selekasnya menciumnya sekali lagi. Ada kali 10 menit saya lakukan hal tersebut, sesaat tante Ida selalu meronta-ronta, serta mengancamku dan mencaci maki, tak tahu apa sajakah yang dikatakannya, saya telah tidak memperdulikannya sekali lagi. Saya selalu menyerangnya dengan buas serta mengelus-elus serta meramas-ramas semua badannya sembari selalu mencium mulutnya dengan rakus. Dia tidak bisa melepas diri dari dekapanku, karna memanglah badanku yang tinggi 175 cm dengan tubuh yang atletis serta berotot, tidak sepadan dengan badan tante Ida yang 155 cm serta mungil itu.

Karena seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tak ada sekali lagi perlawanan dari tante Ida, tak tahu karna dia telah capek atau mungkin saja dia mulai terangsang juga. Terasa telah tak ada perlawanan sekali lagi dari tante Ida, penisku yang panjang serta besar yang sangatlah tegang itu kugosok-gosok pada perutnya serta lalu kuraih tangannya yang mungil serta kuelus-elus ke penisku, tangan mungilnya kugosok-gosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Badannya merasa mengejang, walau demikian ke-2 matanya masih tetap terpejam, serta tak ada perlawanan darinya.

Lalu saat dengan perlahan-lahan kubuka pakaian tante Ida, dia dengan lemah masih tetap coba menahan tanganku, walau demikian tanganku yang satu mengunci ke-2 tangannya serta tanganku yang beda buka satu untuk satu kancing-kancing blusnya, serta perlahan mempertontonkan keindahan badan dibalik kain itu. Sesudah berhasil buka blus serta BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara tante Ida yang padat berisi…

“Tooonnnn… aaammmpuunn… Toonnnnn… iiii.. iiingaaattttt.. Tooonnn..!!! ” Kucium serta kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Kadang-kadang kugigit serta kupuntir putingnya, sesaat kusingkap roknya serta jari-jariku mulai mengelus-elus kemaluannya yang masih tetap tertutup CD.
“Iiiiiiiiii….. ooohhhhhhh….. aaaagggghh hhhhh…….. ssssshhhhhhh…….. Toooonnnnn……! !!!! ” karena perlakuanku itu, sepertinya tante Ida mulai terangsang juga, itu merasa dari badannya yang mengejang kaku serta dengusan nafasnya semakin terdengar kuat. Saya semakin memperhebat seranganku serta mendadak badan tante Ida bergetar dengan kuat dan……..

“Aaaahhhhhh.. Toooonnnn…jaaa.. jaaa angaaannn…. Tooonnnn……iiii…ngaaaatttt.. Tooo nnn… oooohhhhhhh…………aaaaaggggghhh…aaaaggghhh. aaaaggggggggghhhhh…!!!!! ” pada akhirnya, dibarengi badannya yang mengejang serta menggeliat-geliat kuat, dan ke-2 tangannya mendekap punggung ku…. Seerrr.. cairan kewanitaan tante Ida membasahi CD nya sekalian jemariku.
Sesudah waktu orgasmenya berlalu, merasa tubuh tante Ida melemas terkulai dalam dekapanku serta ke-2 matanya masih tetap terpejam rapat, tak tahu perasaan apa yang tengah bergelora dalam badannya, senang, malu atau putus harapan karena perlakuanku pada nya, hingga dia menjangkau orgasme itu. Tarikan nafasnya masih tetap terengah-engah.

Kami terdiam sesaat, sesaat badan tante Ida bertumpu lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik tante Ida masih tetap menggenggam penisku yang masih tetap tegak mengacung. Pada akhirnya dengan perlahan kepala tante Ida menengadah keatas serta tampak pandangan matanya yang sayu menatapku, hingga menaikkan kecantikan berwajah serta dengan lembut terdengar suaranya…

“Oooohhhh…. Toonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini…….????? ”
“Eeeehhmmm…maafkan Anton tante…. Anton lupa diri…. setelah tante barusan masuk mendadak pada saat Anton juga akan menjangkau klimaks…. salah tante sendiri sihhh……. sekali lagi pula…tante sangat cantik sihhh…..!!!!!! ” sahutku mencari-cari argumen sekenanya.
Saat ini sepertinya tante Ida telah pasrah serta sembari tanganya masih tetap menggenggam penisku tuturnya sekali lagi..

Poker Online Terpercaya


“Tooonnnn….. miliki kamu gede sangat yaaaa…????. Miliki Om mu tidak hingga segede ini..!! ”
“Aaahhhhh, tante…apa betull…?????! ” memanglah penis ku panjangnya 17 cm serta gede dengan juga kepalanya yang bulat besar, terlebih bila sekali lagi begitu bernafsu begini. Jemari lentik tante Ida yang semula cuma menggenggam saja, saat ini mulai memainkan penisku dengan manja. Seperti memperoleh mainan baru, tangan tante Ida tidak ingin terlepas dari situ.
“Taaannnnn…., kok diiiii….. dii…diamin saja, dikocok dong, Taannn…. biar
enaaakkk….!!!! ”

“Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja…. aaaaggghhh….!!! ”, perlahan ke-2 tanganku menghimpit bahu tante Ida, hingga badan tante Ida berjongkok serta tidak lama kemudian kepalanya sudah sejajar dengan selangkanganku. Ke-2 tangannya selekasnya menggenggam penisku serta lalu tante Ida mulai menjilati kepala penisku dengan lidahnya. Bergetar semua badanku terima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya semua batang kemaluanku, dari mulai pangkal hingga ujung. Tidak ada sisi yang lewatkan dari sapuan lidahnya.
Dikocoknya penisku di dalam mulutnya, namun tidak semua dapat masuk. Mungkin saja cuma 3/4 nya saja yang bisa masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan dinding tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Benar-benar sensasi begitu mengagumkan menyebar ke semua badanku. Cukup lama juga tante Ida mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai jadi membesar serta semakin mengeras. Dari dalam kurasakan ada suatu hal yang memaksa untuk keluar. Terasa saya juga akan keluar, tante Ida makin cepat mengocok batang kemaluanku.

“Taaannnnn.. ah.. aohh.. taaannn.. Anton mo keluar, ……. aaauuugghhhh….. taaannnn..!!!!!!! ”
Pada akhirnya.. Croott.. croott.. croottt.. Nyaris sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya air maniku dengan, dijilatinya semuanya, hingga tidak ada sekali lagi cairan yang tersisa. Walau telah keluar namun penisku tetaplah saja masih tetap tegar, walau tidak seberapa keras sekali lagi Lihat itu, tante Ida mencium-cium kepala penisku serta menjilat-jilatnya sampai bersih.

Lalu kutarik berdiri badan tante Ida serta kudorong ke tempat tidur, hingga tante Ida terlentang di atas tempat tidur. Secara cepat kulucuti rok sekalian CD nya, hingga saat ini tante Ida terlentang di atas tempat tidur dengan badannya yang mungil namun padat itu ada dalam kondisi telanjang bulat. Tante Ida cuma memandang ku dengan pandangan yang sayu serta tampak pasrah. Saya naik keatas tempat tidur serta ke-2 kakinya kupentang lebar-lebar serta saya berjongkok di antara ke-2 pahanya yang terpentang buka lebar kemaluannya yang sudah licin, siap untuk diterobos.

Kupegang batang penisku serta kugosok-gosok selama bibir kemaluannya, sembari kutekan-tekan pelahan. Rasakan gesekan-gesekan lembut vagina tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambillah tangan tante Ida serta ku letakkan pada batang penisku, selekasnya digengamnya penisku serta diarahkan ke lubang kemaluannya. Dengan sedikit pergerakan menghimpit, kepala penisku perlahan mulai masuk 1/2 ke lobang kemaluan tante Ida. Merasa lobang kemaluan tante Ida begitu sempit mencengkeram batang kemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan sekali lagi serta badan tante Ida menggeliat…

“Oooooohhhhhh… Toooonnnn… bee.. beeeesaaarrrr aaaaa.. maaaattttt.. pe.. peeelaaan… pee laaan… Tooooonnnnn… ooooohhhhh..!!!!! ” tante Ida merintih perlahan-lahan. Dengan perlahan serta hati-hati saya menghimpit batang kemaluanku semakin dalam… terus… terus…. ooohhhhhh… eeeenna aaak… benaaarrrr… merasa jepitan kuat dinding kemaluan tante Ida yang menjepit rapat batang kemaluanku. Perasaanku merasa melayang dirundung kesenangan yg tidak terlukisakan ini…..

“Taaaaannnnn……ooohhhhhh….. eeee euuuuunnaaaakkkkkkkk…taannnnn….!!!! ”
Dengan ke-2 paha yang terkangkang lebar-lebar serta ke-2 tangannya berdasar pada pinggangku, tante Ida melihat ku dengan tatapan sayu, tampak begitu cantik serta menarik, hingga saya yang tengah bertumpu diatasnya perasaanku merasa menggila, lihat serta rasakan wanita cantik serta ayu yang berbadan mungil namun padat ini, terlentang pasrah dibawahku, terima semua perlakuanku.

Poker Online Terpercaya


Kugerakan perlahan pinggulku menghimpit kebawah, hingga penisku tenggelam semakin dalam kelobang kemaluannya, dalam….. dalam….. terus…… terus….. daannnn….. …. kemudian……ujung kepala penisku merasa mentok, karna sekian kali badan tante Ida mengejang saat saya coba menghimpit lebih kuat, saya lalu mulai menarik keluar serta setelah itu memompa keluar masuk.

Dengan semangat saya mulai menaik-turunkan badanku. Pergerakan naik-turun yang kadang-kadang diselingi dengan pergerakan memutar, benar-benar adalah sensasi yang begitu mengagumkan. Terlebih tempat ke-2 paha tante Ida terkangkang lebar-lebar, membuat tikaman-tikamanku merasa jauh di dalam basic lobang kemaluannya. Saya bisa lihat payudara tante Ida bergerak-gerak keatas kebawah setiap saat saya menghimpit masuk penisk dalam-dalam hingga ke-2 selangkangan kami berhimpit rapat-rapat. Lalu kurasakan otot-otot kemaluan tante Ida dengan kuat menyedot penisku. Makin lama kurasa makin kuat saja kemaluan tante Ida menjepit penisku. Kulihat muka tante Ida terlihat semakin memerah menahan orgasme keduanya yang juga akan melandanya sebentar sekali lagi.

“Aaaaaaddduuuuuhhhhh…. Toooonnn.. Aaaagggghhhhhh.. Oouggg.. hhaa.. hhaa…Toooonn …taaannnn…teeeee…maaa…. Maaauuuu…keee…keeeeluaraarrrr sekali lagi, Toonnnnn…!!!!!!!. ” Dan….. Seeeeerrrr….. kurasakan cairan hangat membasahi penisku.

Sesaat nafsuku sangatlah mencapai puncak menuntut penyelesaiannya, saya telah tidak dapat sekali lagi melakukan tindakan halus, tanpa ada banyak bicara, selekasnya saja kupompa pantatku secara cepat serta gencar, memperoleh serangan yang agak kasar serta mendadak itu tante Ida menjerit-jerit kesakitan. Walau lobang kemaluan tante Ida sudah basah serta licin banget, namun tetaplah saja merasa seret untuk ukuran penisku yang besar.

Tidak kuhiraukan sekali lagi nada tante Ida yang menjerit-jerit kesakitan, yang ada dibenakku waktu itu yaitu saya menginginkan selekasnya akhiri permaina ini serta rasakan nikmat mendatang padaku. Kurasakan otot-otot penisku mulai berdenyut-denyut dengan kerasnya, ada suatu hal yang berupaya untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya sepanjang mungkin saja supaya tidak selekasnya keluar, namun jepitan dinding kemaluan tante Ida pada akhirnya meruntuhkan pertahananku.

“Aaaaaauuddddduuhhhh… taaannnnnn… teeeee… oooooohhhhh…..!!!! ” yang dirasakan panjang penuh kesenangan keluar dari mulut ku dibarengi dengan…croott.. croott…. croooootttt…. semprotan.. maniku menyemprot dengan kuat, isi relung-relung terdalam lobang kemaluan tante Ida, lalu tubuhku tertelungkup lemas menidih tubuh mungi tante Ida, sesaat kuubiarkan penisku tetaplah di dalam kemaluan tante Ida untuk rasakan sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante Ida tetaplah saja berdenyur-denyut, walau tidak sekuat barusan.

“Taannnn, terima kasih ya, telah ingin temanin Anton main.!!!! ” kataku dengan manja.
“Kamu, tuch, Ton, bila sekali lagi nafsu janganlah main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa juga…..!!!! ”
“Iiihhhhh…tante….. namun tante suka juga…. kaannnn …..???? ”
“Iya.. siiihhh….!!!!! ” kata tante Ida malu-malu.

Mulai sejak waktu itu sikap tante Ida terhadapku beralih seratus %, meskipun sikap kami ini tetaplah terbangun di hadapan om serta adik tante Ida. Saya serta tante Ida seringkali terkait seks dengan bila tempat tinggal sekali lagi sepi. Saya semakin terasa sayang saja pada tante Ida, terlebih tante Ida melayani nafsu seks saya dengan ikhlas serta sepenuh hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poker Online Terbaik Indonesia