Poker Online Terpercaya
Oia …. nama gw indra. PKLnya oleh personalia hotel, gw diletakkan dibagian front office jadi receptionist. Satu diantara karyawati (receptionist supervisor) namanya Yanti, namun kebanyakan orang menyebutnya Teteh.
Poker Online Terpercaya
Usianya saat itu 28 th., telah menikah namun belum juga dikaruniai seseorang anakpun. Muka teteh tidaklah terlalu cantik, namun good looking (seperti umumnya typikal seseorang wanita priangan). Ukuran dadanya tengah namun padat, namun pinggulnya penuh (body gitar kalee).Yang paling gw sukai dari teteh yaitu tidak seperti umumnya cewek biasanya yang suka bergosip ria, teteh sedikit bicara. Bila bicara bicaranya begitu halus, perlahan tetapi begitu tegas, serta begitu dihormati oleh bawahannya. Bila usai bertugas (terlepas uniform) bajunya juga sopan serta tertutup, senantiasa menggunakan celana panjang. Serta di balik baju atau pakaian atasannya senantiasa dilapis kaos dalam hingga semakin sembunyikan BHnya.
Sepanjang gw PKL, teteh begitu banyak menolong. Bila dalam satu shift cuma kita berdua, gw terang-terangan bicara serupa teteh jika gw sukai serupa teteh. Serta teteh cuma tersenyum “Gak bisa … teteh telah ada yang punya” tegasnya.
“Teh … jika putus serupa si Akang, hubungi saya yah” gw senantiasa menggoda. Serta teteh cuma tersenyum.
Dua bulan lalu teteh di mutasikan ke Sales Markering Dept. berbarengan dengan selesainya PKL gw. Dua minggu selanjutnya, sesudah meng-collect data-data atau beberapa bahan untuk makalah di universitas, gw pamit serupa teteh.
“Teh … saya ingin pamit, terima kasih buat bimbingannya sepanjang saya praktik di sini yah … serta maafin jika sampai kini saya seringkali menggoda teteh” kata gw diplomatis.
“Gak ayah ndra … teteh suka dapat bantu anda. Kapan pulang ke Jakarta? ”
“Besok” sahutku. “Bareng saja serupa teteh. Besok teteh dinas ke Jakarta, bisa pekerjaan untuk sales call sepanjang 3 hari di Jakarta … naik mobil kantor”
Besoknya gw pulang ke Jakarta turut serupa teteh, naik mobil espass. Gw dimuka serupa sopir, teteh sendirian di belakang. Sepanjang di perjalanan kami bercakap, setiap saat gw nengok ke belakang (saat bercakap) yang tampak yaitu kaki teteh yang putih mulus dengan betis yg begitu ranum (slurupp). Kadang-kadang bila dia mengubah tempat duduknya, tampak paha mulusnya (duh … kecian neeh adik gw, mencuat/melengkung dikirarnya).
Poker Online Terpercaya
Secara singkat kami tiba di hotel jam 16. 00 (saat itu perjalanan Bdg-Jkt menelan saat kl 4 jam).“Teh … bolehkan saya antar sampai teteh c/i di kamar”
Teteh cuma tersenyum. Udara Jakarta yang panas, ditambah AC mobil yg tidak maksimum, buat tubuh teteh dibanjiri keringat. Gw kasihan memandangnya, serta saat itu dalam lift (meskipun berAC) teteh repot melap keringat di berwajah serta leher menggunakan tissue …. Ya ampun, tersebut panorama terindah yang sempat gw saksikan … tubuh gw menggigil, napas gw sesak, napsu gw naik … namun apa daya. (sesaat adik gw masih tetap menggeliat-geliat dalam sangkarnya, minta belaian kalee yak?).
Sesudah semuanya lagguagenya teteh telah gw taro di almari, gw segera pamit.
“Teh … saya pulang dahulu yah (sembari cipika cipiki), minta kenang-kenangan dong” candaku.
“Nih … satu kecupan di kening” kata teteh sembari kecup kening gw. Lagi tubuh gw menggigil, bau tubuh ciri khas wanita, buat libidoku naik. Serta tanpa ada basa basi kucium bibirnya. Teteh melonjak kaget, serta meronta-ronta.
“Jangan.. ndra …jangan” gumam teteh tidak berdaya. Punggungnya nempel ke dinding dekat pintu keluar. Teteh yang tubuhnya kecil berupaya melepas diri dengan meronta-ronta. Mulut gw lakukan sedotan-sedotan liar dari bibir berpindah ke leher serta lalu ke lubang telinganya. Tubuh teteh menggerinjal hebat. Lalu bibir gw kembali tutup bibirnya ….. perlawanan teteh mulai melonggar. Degup jantungnya sampai terdengar tidak teratur. Bibirnya terbuka perlahan-lahan serta tangannya melingkar ke leher gw. Desahan nafas teteh mulai memburu. Tangan gw mulai berani memeras bukit kembarnya di balik blousenya (terakhir baru tahu nyatanya teteh menggunakan t-shirt u can see didalam blousenya). teteh telah mulai pasrah serta mulai menyeimbangi sedotan bibir gw, lidahnya mulai menari-nari serta bertautan dengan lidah gw. Punggung teteh masih tetap melekat pada dinding, ke-2 tangannya gw angkat ke atas kepalanya. Terlihat bulu-bulu halus dibawah ketiaknya, tidak lebat … serta bau ciri khas wanita yang agak soft menyodok hidung gw … saat membaui ketiak teteh.
Teteh semakin menggerinjal serta dengan pasrah membiarkan gw menanggalkan semuanya pakaian atasannya. BH nya yg warna hitam berniat tidak gw terlepas, Libido gw semakin menjadi-jadi saat lihat BH hitamnya teteh. Adik gw yg daritadi berdenyut-denyut semakin mengeras saat satu tangan halus mulai membelai-belainya. Tanpa ada gw sadari teteh telah berhasil buka celana tersebut hings yg gw gunakan. Adik gw bersorak kegirangan pada saat tangan halus teteh bermain-main, terkadang memijatnya, terkadang mengocoknya, bahkan juga biji-biji gw juga tidak terlepas dari permainan tangan teteh.
Teteh mulai agresif … bertolak belakang dengan kesehariannya yang tenang serta kalem. Tubuh gw telah telanjang bulat, demikian juga dengan roknya teteh telah terbang tak tahu kemana. CD teteh juga berwarna hitam ukuran midi terlihat menonjol ditengah-tengahnya. Gw berniat minta serupa teteh supaya CD serta BH nya janganlah dahulu di buka. Puting teteh yang agak coklat tidak terlepas dari sedotan bibir gw, demikian juga bukitnya tidak sempat terlepas dari remasan tangan gw, bertukaran dengan sedotan bibir teteh ke puting gw.
“Ndra … pegangin miliki teteh …. ohh.. ahh” erang teteh sembari membawa tangan gw ke pangkal pahanya. CDnya telah mulai basah …. tangan gw mulai menyodok kedalam rambut halus teteh, sesaat tangan yg satunya bermain-main di pantatnya teteh. Bibir gw mulai menelusuri belakang telinganya. Bibir teteh mulai menjilati leher gw terkadang niup telenga gw.
“Pindah yu.. ndra ke sofa” teteh membimbing gw menuju sofa. Teteh menyuruhku duduk, serta teteh duduk dipakuan gw menghadap gw. BHnya mulai gw terlepas … bukitnya yg padat ranum masih tetap gw remas serta yang satunya gw sedot putingnya. ” ooohh … ndra …. geli … ndra”
“OOh …. teh … masukin yah …teh” lalu teteh berdiri sebentar, gw buka CDnya. Sesudah terlepas CDnya gw cium …. bau khasnya semakin menaikan libido gw. Bulu-bulu halus teteh terlihat tidak teratur di pangkal pahanya karena tangan gw yg mengacak-ackanya. Teteh menjerit kegelian “ohh … ohhh.. ahhh, masukin saja ndra, teteh telah tidak tahan” erangnya.
Berulang-kali gw cobalah memasukan adik gw, namun senantiasa meleset … serta tidak berhasil selalu. Teteh yg telah tidak sabar pada akhirnya menuntun adik gw untuk masuk badannya. Bleeessss … ohh pada akhirnya. Seumur hidup belum juga sempat terbayangkan enaknya burung gw masuk dalam memeknya teteh. Teteh menjerit …. serta mulai menggerakan pantatnya … terkadang naik turun, kadang-kadang melingkar-lingkar. Gesekan untuk gesekan membawa kami melayang-layang layang jauh. 10 menit sudah berlalu ….
Teteh menarik pantatnya serta menarik gw ke tempat tidur. Badan teteh terlentang, ke-2 kakinya di buka lebar.
“Ayo … ndra … mari masukin … cepat”
Poker Online Terpercaya
Gw mulai masuk badannya …. mulut kami berpagutan serta lidah kami sama-sama membelai. Pinggul gw mulai naik turun dengan cepatnya menyeimbangi putaran pantatnya teteh … hingga terdengar bunyi ciprakan, karena kocokan batang gw pada kemaluan teteh. Pergerakan teteh mulai liar, ke-2 kakinya dilingkarkan ke pinggang gw.“ooohh… ndra …. sssshh …. ohhh …. awww” teteh semakin meracau sembari menggigit bibir bawahnya.
Sembari selalu meremas serta terkadang menggigit putingnya … pergerakan gw juga terikut liar.
“ndra …. kocok teruzzzz ndra …. teteh ingin keluar”
Gw semakin percepat tempo serta agak kasar. Masih tetap terdengar erang kesenangan dari mulut teteh.
“ohhh … ooohh …. ndra …. yang keras …ndra”
Lalu kurasakan sensasi yang mengagumkan, kelihatannya kami juga akan menjangkau bersama, serta Ooooh…. CRett.. crett …. cret …. seperma gw muncrat di dalam kemaluannya teteh. Berbarengan dengan terdengarnya jeritan kesenangan dari mulut teteh “Ndraaaa …. ooh … ohhhh”.
Mulai sejak saat itu, gw tidak sempat sekali lagi berjumpa dengan teteh, bahkan juga komunikasi lewat telponpun tidak sempat. Bila ditelpon ke kantornya … senantiasa menghindar. Beragam maca pesan juga tidak sempat dibalasnya. Pada akhirnya gw nyerah serta berupaya untuk melupakan teteh.
Tujuh th. lalu, tanpa ada disangka gw berjumpa teteh dalam satu seminar di Jakarta. Rupanya teteh telah lama tidak bekerja di hotel. Teteh masih tetap seperti yang kukenal 7 th. yang kemarin. Teteh yang kalem serta sedikit bicara. Teteh yg tidak sempat meninggalkan senyum khasnya.
“apa khabar ndra? Berapakah th. yah kita tidak berjumpa? ”
“Teteh sendiri bagaiman khabarnya? ” gw jadi balik ajukan pertanyaan.
Iiihh… gemes banget deh (dalam hati gw). Adik gw dapat mencium bau yg sempat dikenalnya, karna saat itu juga segera bangun.
Disela-sela coffee break serta lunch, kami banyak menggunakan saat dg bebrapa percakapan yang enteng, sembari bertanya aktivitas semasing, tanpa ada menyinggung peristiwa di kamar hotel itu.
Seminar cuma sehari, namun karna usai jam 19. 00, teteh bermalam di hotel yg serupa dg tempat seminar. Tuturnya tidak mungkin saja jika pulang ke Bandung malam itu juga. “Ndra … besok antar teteh ke gambir yah …” Gw mengangguk serta mengharapkan lebih dari sebatas mengantar.
“Teh … usai seminar, kita berjalan-jalan yuk!! ” timpalku.
“Nggak ah.. teteh ingin istirahat saja di kamar” tuturnya.
Usai seminar, gw memaksa untuk mengantar teteh ke kamarnya. Teteh menampik keras. Namun sesudah di desak serta berjanji akan tidak beberapa macam, pada akhirnya teteh ingin.
Beberapa peserta seminar turun menggunakan lift menuju lobby, namun kami berdua naik lift ke atas menuju lantai 15. Didalam lift kami diam membisu. Tetapi tanpa ada disangka … teteh menubruk gw serta tempelkan bibirnya dibibirku. Secara cepat gw dapat kuasai diri serta menyeimbangi serangan teteh. Tangan kiri teteh masih tetap mendekap map seminar sesaat tangan kanannya memegang kepala gw. Tangan kiri gw melingkar pinggangnya serta tangan kanan gw meremas pantatnya. Alamaak … teteh tidak gunakan Celana Dalam.
Kegiatan kami berhenti saat bel lift berbunyi di lantai 7. Rupanya ada 2 orang tamu beda yg juga akan menuju lantai 12. Dada gw masih tetap deg-degan tidak karuan, jakun gw naik turun. Sesudah orang itu turun di lantai 14 … gw akan bergerak sekali lagi, namun ditahan teteh.
“Teh … mulai sejak kapan tidak gunakan Celana Dalam? ” tanyaku dengan napas memburu. Teteh cuma tersenyum …menggoda.
“Nih … ndra, ambillah kunci kamar didalam tas teteh” kata teteh enjoy. Gw mulai mencari-cari kunci dalam tas teteh …. alamak …. jadi nemu Celana Dalam teteh yang berwarna hitam berenda. CDnya gw tarik keluar serta gw isep, bau ciri khas wanita buat libidoku semakin naik ke ubun-ubun.
“Hey… kuncinya mana? ” kata teteh yang telah tiba lebih dahulu dimuka pintu kamar. Gw repot buka pintu kamar. Napsu kami berbedua telah tidak dapat ditahan. Saat pintu tertutup di belakang kami, segera saja kami berdua ikut serta dalam pergulatan yang begitu panas. Tas, map, sepatu, pakaian dan lain-lain berantakan di dekat pintu. Bibir kami sama-sama pagut, tangan teteh telah membelai batang gw, tangan gw telah menelusuri ke sana-kemari. Gw bugil 100% sesaat teteh masih tetap menggunakan BH warna hitamnya, namun nenen nya telah keluar dari cupnya.
Teteh dahulu … beda dengan teteh saat ini, jika dahulu masih tetap menggunakan style convensional, namun saat ini
……..
Poker Online Terpercaya
Gw menggerinjal kesenangan, pasalnya batang gw telah dalam genggamannya serta keluar masuk bibirnya yang mungil. Kadang-kadang di sedot, kadang2 dijilatinya.BHnya teteh telah gw buka seutuhnya ….. teteh yang masih tetap jongkok serta asyik dg permainannya gw angkat ke tempat tidur. Tempat kami 69. Teteh di bawah masih tetap nyedot batang gw, serta gw di atas mulai menjilati kemaluannya. Bau teteh (baunya soft, sepertinya dirawat banget tuch kemaluan teteh) mulai menyodok kedalam hidung gw.
10 menit berlalu … tempat kami beralih. Masih tetap rebahan ditempat tidur …. teteh membelakangi gw …. serta gw penetrasi dari belakang. Tangan gw meremas-remas serta memelintir putingnya teteh. Pantat teteh bergerak memutar terkadang naik turun Poker Online ” ooohhh ndra…enak banget ndra” erangnya. Ganti tempat beda ndra” Gumam teteh sembari melepas adik gw. Lalu Teteh menungging …. tanpa ada diminta gw masukin kemaluannya teteh. Beragam jenis model telah kita cobain.
“Ayo ndra …teteh telah tidak tahan … ingin keluar” erangnya
Teteh terlentang, kakinya di buka lebar-lebar. Batang gw telah masuk kedalam kemaluan teteh. Pergerakan kami memiliki irama, pantat gw naik turun, pantat teteh berputar. Semakin lama semakin liar….. serta semakin tidak teratasi.
Serta pada akhirnya …. Ahhhhh …. Crett…cret…cret. Semprotan air mani gw demikian kuatnya … sampai buat teteh menjerit kesenangan … karna bersama menjangkau puncak asmara. Badan kami terkulai lemas di atas tempat tidur….. Tidak puas-puasnya gw mencium bulu-bulu halus di bawah ketiak teteh. Sesudah mandi … kami turun ke coffee shop untuk makan. Usai makan tanpa ada menghabiskan waktu kami kembali pada kamar ……. sembari jalan bergandengan, teteh membisiki gw ….. “Ndra….. teteh tidak pakai celana dalam …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar